Friday, 20 June 2008

TANGUNG JAWAB



tidak tahu
mengapa tiba-tiba i membuat poster
tidak jelas mengapa poster
mengapa teks tanggung jawab
berwarna merah
hanya mengotori bidang putih saja
ada apa dengan dua figur lelaki berwajah tolol
untuk apa juga diberi bayangan hitam

dasar tidak berTanggungJawab

Tuesday, 17 June 2008

MAKO DAN OLAN

OLAN..temanku,teman dari IS3KU dan teman-temannya..
menolak untuk hidup tragis
mungkin jalan hidupnya suka begitu
semoga cerita MAKO
bisa membuat hidup OLAN
jadi Lucu

Sunday, 15 June 2008

kutuku

Dipersembahkan bagi para penggemar sex bebas yang bersembunyi dibalik kejombloannya dan atau mengatas namakan pencarian pasangan yang ideal,yang keluar dari batas serta berteriak
"lebih baik ruksak terpakai ,daripada busuk menggantung'

Saturday, 14 June 2008

Thursday, 12 June 2008

Keringat berbuah bosan

Jarang sekali pemandangan ini bisa ku rasakan ,di ketinggian apartement disisi kamar, matahari sore menyelinap masuk melalui jendela yang sengaja dibuka,suasana sunyi tenang, raga kota mulai dipeluk malam…damai.

hari ini aku sengaja pulang lebih cepat,tinggalkan segala kerja dan urusan dunia.Tidak seperti hari-hari yang lain, dipaksa pulang larut malam,menghindari macetnya jalan raya bebas hambatan.

Siang tadi keinginan untuk pulang cepat muncul tiba-tiba, meneruskan perasaan bosan yang terpendam ,merubah tampangku yang kusut,menjadi semangat. “aku harus pulang”.

Aku bosan,

Bosan dengan segala bentukan kwantitas hidup yang semakin menarik dan menjerumuskan.

Bosan dengan segala bentuk impian manusia yang disajikan dalam wadah visi dan misi, hanya untuk menjadi alas kedudukan dan menduduki.

Bosan dengan segala angka yang dimainkan untuk mengolah rugi meraih laba..mengangkat kawan ,mengubur yang tak dikenal.

bosan melihat semua peng ‘gaya ‘an yang bekerja,menyanyikan lagu yang sama ,tarian yang sama, tarian takut lapar.. tembang target ,lagu datar untuk atasan.

Bosan dengan segala janji untuk hidup lebih baik yang berbuah cambuk agar kerja lebih keras,target lebih tinggi.

Disaat pulang lebih cepat ,diantara cahaya kota,diketinggian apartemen mewah yang kubayar dari kumpulan keringat berbuah bosan ini .

Akhirnya ,rasa bosan ini larut dengan gelapnya malam .

saat malam,sadar hujan

Matahari tinggal ekornya saja , dia telah berlalu dan menyisakan gelap, hujan yang mengiringi kepergiannya hanya membuat malam ini semakin hitam dan dingin,tapi memberi ruang untuk melihat.

Hujan yang datang sekarang bukan hujan yang sama ,bukan hujan yang selalu disambut dengan tarian anak-anak kecil yang berlarian sambil menengadahkan kepala yang dimatanya terpancar kebahagiaan , hujan yang turun diiringi dengan do’a-doa syukur penghuni bumi untuk penciptanya.

Hujan ini datang dengan menanggung tuduhan sebagai ciptaan yang tak jelas musim, dibandingkan dengan matahari yang membawa kemarau,tapi begitu jelas aroma kehadiranya.

Hujan ini menjadi pintu untuk penderitaan ,ketika air yang dipersembahkannya membanjiri ,menjadi pencuri segala kesenangan menyisakan lumpur kesusahan .

Hujan ini semakin menyendiri,tidak berkawan dengan pohon rindang yang akarnya memeluk bumi agar tidak longsor dan hanyut terbawa.

Hujan ini semakin liar, keluar dari saluran dan sungai ,tunggangan ke samudra.

Hujan ini lemah karena harus berhadapan dengan tanah yang menjadi beton berakar besi,dihadang anak-anak yang ditanganya mengenggam parang dan gergaji membabat hutan, Hujan ini semakin lelah karena mantra - mantra pawang yang menariknya untuk pindah.

Hujan ini datang beserta ribuan tanya disekitarnya, sungguh bukan hujan yang diharapkan.

Tuesday, 3 June 2008

Hebat bisa terbang

Aku bingung ,dan bertanya ;apakah gerangan sempurna itu ,…?

Selama ini aku dipuji-puja karena jari-jari tanganku mampu bermain diatas piano menjadikan irama music yang menghibur dan menyenangkan.setiap pertunjukan selalu ditutup dengan tepuk tangan sambil berdiri.

Tapi hari itu semuanya begitu jelas…hari itu aku menyaksikan seorang anak perempuan bermain piano begitu sempurna walau jari-jari kedua tangannya tidak sempurna,jari - jari kedua tangannya cacat, tidak sepuluh.

Sejak saat itu aku menjadi gila ,aku mulai berani kelewatan batas,aku mulai banyak menemukan,di laptopku penuh dengan kiasan-kiasan yang maknanya beda.

Monday, 2 June 2008

FREE MAN FANATIK


SUTARADI PREMAN FANATIK

Sebagai warga Negara yang loyal dan taat beragama Sutaradi,sorang karyawan tempat hiburan didaerah kota ,merasa sedih melihat kehidupan beragama dinegaranya ini tidak menjadi lebih baik,apakah terlalu berlebihan apabila dia mengharapkan rasa damai dinegara yang indah ini.

Sudah lama sutaradi memendam perasaan ini,perasaan untuk berani berkata tidak terhadap kenyataan yang dia terima ,dan karena sutaradi memang lemah dia hanya bisa mengadu pada tuhan penciptanya..allah sang khalik

Apakah ini suratan garis takdir hidup ku…hidup di Negara yang kacau balau ? teriak sutaradi pada penciptanya, disela do’a nya ketika fajar akan segera tiba..yaa allah beri aku kekuatan supaya aku dapat merubah hidupku menjadi lebih damai ,menjadi lebih berguna dan dapat mengajak orang lain untuk membangun nusa bangsa dan agama..memang do’anya sederhana dengan kalimat yang sederhana pula,maklumlah dia hanya lulusan S1 saja

Dan karena komunikasinya dengan allah lah akhirnya sutaradi berpikir dan yakin bahwa untuk menciptakan kedamaian di negri ini setiap orang harus saling menghargai,harus saling mencintai,setidaknya saling berempati..dan sutaradi jangan sendiri ,harus bersama menjadi kuat memperjuangkan hal ini,menciptakan kenikmatan bagi alam semesta ini.

Gayung pun bersambut,pada hari sabtu dia membaca bahwa pada hari minggu besok akan ada suatu deklarasi untuk penjaminan kebebasan dan kedamaian hidup beragama,tempatnya di monas …”aku nonton ach.. kebetulan aku sedang libur lagi pula sudah lama aku tidak melihat monas yang air mancurnya bisa menari dan iseng-iseng aku akan keliling naik delman keliling monas”

Esok harinya dengan membawa bekal dari rumah sutaradi berangkat menuju monas,sepanjang perjalanaanya dengan busway sutaradi membayangkan Negara Indonesia yang aman dan damai penduduknya makmur dan pintar saling menghargai ,semua orang bangga menjadi bagian dari negara ini..dunia international berlomba-lomba belajar pada negri ini..

Setibanya di monas sutaradi hanya tertengun dan dadanya sesak…dia lihat beberapa petugas medis dan ambulans sedang sibuk merawat beberapa orang bahkan diantaranya ada ibu-ibu..mereka berdarah-darah,berteriak ketakutan dan kesakitan..

Kata mereka: “kami di serang fpi,acara kami di bubarkan,apa salah kami…

Antara sedih marah , dan malu sutaradi diam tidak menjawab…

Sedih bila saudara yang seiman,seagama untuk sebuah alasan berlaku brutal seperti ini..

Marah karena datang terlambat hanya menonton dan tidak dapat berbuat banyak untuk menolong ibu-ibu yang ketakutan…dia membayangkan seandainya ibu ini adalah ibunya sendiri.atau pria-pria yang berdarah-darah itu adalah saudara kandungnya,

Malu ,disaat tahun kunjungan wisata kenegri ini ..dunia international malah di beri sajian seperi ini..disuatu tempat yang menjadi lambang tujuan wisata, lambang enjoy Jakarta…

Itulah pikran sutaradi ,itulah tragedy monas…

Itulah scene yang tersajikan,

itulah cerita yang terbangun,

itulah emosi yang terasa,…

Tapi Apakah benar itu yang terjadi…

siapakah yang membangun,..siapakah yang menyajikan,…

dan siapa juga yang terpancing emosinya…AUAH POEK

apakah ini akan menjadi pelajaran

apakah ini akan menjadi awal dari kesadaran bersama

untuk kehidupan beragama yang lebih baik …SEMOGA