Blog Archive

Monday 30 December 2013

Catatan akhir tahun 2013



Catatan akhir tahun 2013
Sekaligus  
Catatan awal tahun 2014

…Sallam

Hari ini tanggal 31 desember 2013…hari terakhir di tahun ini,nanti malam kita sedunia ,kecuali Negara Arab Saudi akan merayakan malam pergantian tahun masehi 2013…malam tahun baru.
Sudah merupakan hal yang sangat biasa bila disaat akan berganti tahun ,setiap kita meluangkan waktu sesaat untuk merenung,mencoba mencari arti dan makna ,membangun asa dan mimpi, intropeksi juga resolusi… suatu hal yang sebenarnya bisa kita lakukan setiap saat.

Ada yang berkaca kedalam dirinya…
ada juga yang membuka lebar jendela dunia…
Memberi penilaian pada merasakan ..mendendam , memaafkan,memendam , menyatakan…
Menghubungkan tanda ,memberinya arti… menarik garis untuk melangkah lebih jauh lagi.

Disekitar imaginasi diatas ,satu hal yang pasti adalah masalah waktu…
Tahun depan kita bertambah tua…pasti
Apakah kita akan menjalani hidup menjadi berat bermasalah
Atau kah kita akan nikmati  saja hidup ini…
Apakah kita akan hidup tegang
Ataukah kita akan hidup relax
Dan sepertinya keinginan kita manusia sebenarnya sama….
Seperti keinginan  Bang Haji Rhoma irama 

Kita semua ingin relax… santai saja ..menikmati hidup…

Sallam…see you next year

Sunday 22 December 2013

MALIN KUNDANG


....satu ...yang sedemikian lupanya...
ini ...ada sebuah lagu anak yang justru sudah biasa kami nyanyikan bersama figo,nakka,dan tivo dimobil yang disetir oleh is3ku...lupa karna sepertinya saya belum pernah membaginya didalam blog ini...ini lagunya..

MALIN KUNDANG ANAK YANG HEBAT
PERGI JAUH MENJADI KAYU
...EH KAYA DENG
MALIN KUNDANG GA JADI HEBAT
JADI BATU DIKUTUK IBU
DIKUTUK ITU APA YAA
DIKUTUK ITU JADI ATM
WAK WAK WAU...

Thursday 11 July 2013

DIALOG awal AKU DEVA DAN DODDY




MENJELANG SAHUR .12 JULI 2013

KATA DODDY :Gila boring abis nonton TV, semua solusi bicaranya belajar dari negara lain..dari malaysia lah, australia lah, amerika lah..Bgmn mau dpt solusi tanpa me re solusi mindset jongkok yg ada di kepala tuh! Masa negara sebesar ini harus tunduk dgn "mekanisme Pasar" yg di operate sama antah berantah..Habis pd ngaku punya Tuhan tapi takutnya bukan ke Tuhan, tapi ke Hantu...Tuhan..Hantu..Mindset kebalik balik..Rendah hati bukan rendah diri..Percaya diri bukan percaya teori!
KATA DEVA :kalau menurut gw pribadi Dod, berdasarkan riset gw selama ini, selama kita masih mem-pola pikirkan diri kita untuk bisa "bersaing" dengan dunia luar, akhirnya bahayanya begitu, kita jadi tanpa disadari ada kecenderungan mencontek ideologi2x asing, akan tetapi kalau kita sama-sama sudah bisa memulai dgn berpola pikir untuk berusaha "bersanding" dengan dunia Int'l maka kita jadi lebih bisa menyadari untuk lebih menggali sejarah & keagungan kearifan lokal kita disegala aspek. Jadi dasarnya menurut pendapat pribadi gw kita harus berhati-hati dlm memahami akan perbedaan kedua kata tersebut Bersaing atau Bersanding, kalau Bersanding akhirnya bisa memicu kita untuk berkompetitif secara bijaksana, kalau bersaing jadi lebih berkompetitif secara meng-adu. Gimana menurut elu Dod?
KATA DODDY :Bersanding itu seharusnya..as an artist & mantan anak seni rupa mudah kita pahami bersanding sbg syarat harmonisasi, ada perbedaan tapi mampu membuat ritme. Persoalannya hari ini kita sbg bangsa mmg dikondisikan utk tetap terjajah. dan skrg dgn bentuk yg lebih sophisticated, melalui budaya, teknologi, globalisasi kita sdh teratur berpola sbg bangsa jajahan hehe...Klu kita memahami Tradisi, alam & kelebihan yg kita miliki sbenarnya posisi kita bukan bersaing dev, malah sbg solusi maker..Pancasila adlh produk terhebat yg pernah dibikin oleh manusia di akhir zaman ini. bayangkan, agama2 yg diluar sulit utk rukun, potensi konflik melulu, di sini justru bisa "bersanding" mesra. 10% etnis dan bahasa di bumi ini kumpulnya di Nusantara. Bisa2nya dgn konsensus 1 bahasa, kita bisa bergaul bhkn menjadi kode bersama utk merdeka...Kita posisi harusnya sbg alternatif pengganti peradaban. Deva Permana pasti bisa lihat itu krn stay di tempat pelaku peradaban yg mau tdk mau harus mengakui sdh menjelang apkir tdk mngkin dipetahankan lebih lama..Jadi memang utk apa kita mempertahankan adopsi yg sdh tdk ampuh lagi, bias, bhkn bertolak belakang dgn tuntutan kemajuan? Ya khan..Apa yg gw pikirkan n coba di implementasikan adlh: Mari kita bangkit dri keterpurukan, keluar dri labirin melelahkan dan Percaya Diri dong dgn apa yg ada utk membuktikan Nusantara ini memang selayaknya sbg mercusuar duni...kira2 spt itu klu menurut gw
KATA DEVA :Owh betul sekali Dod, gw sangat setuju sekali dengan ulasan elu itu juga, gw cuma berharap, memastikan & mudah2xan bisa jadi penggenapan aja bahwa memang betul terkadang kita melihat diri bangsa kita masih ada kecenderungan sikap mental terjajah, akan tetapi gw percaya bahwa kita adlh bangsa yg cerdas & terutama berbudaya luhur sebagai modal utamanya (yg belum tentu dimiliki bangsa di negara lain & sudah nggak sedikit juga manusia2x yg kritis dan cermat termasuk seperti elu sendiri & gw percaya juga termasuk kolega2x & rekan2x elu yg ada di sekitar, tidak seperti jaman perbudakan kolonial yg dulu, jadi mudah2xan kita tetap berjuang tapi dengan mempertahankan bahkan lebih mengembangkan lagi sikap tegas tapi cerdas & bijaksana, soalnya kalau kurang bijak jadinya ya seperti yang elu saksikan di TV itu apalagi TV komersil, kebayang pasti orang2xnya punya mental bangga akan meniru budaya asing, apalagi yang sudah mengenyam pendidikan di luar Indonesia, atau setidaknya yg lbh sering mendapatkan akses untuk berinteraksi dgn media Informasi asing. Di sini, di tempat gw tinggal (di Australia) apalagi Dod, tidak sedikit manusia2x Indonesia yang "merasa" ahli2x baru, cendikiawan2x baru, tapi sifatnya spt apa yg elu liat di TV2x tersebut, jangankan pola pikirnya, cara mereka berbahasa aja sudah memperlihatkan..... blepotan campur aduk kalau pas kebetulan harus berbicara bahasa Indonesia, tentunya bahasanya dicampur2x Inggris cuma karena malas untuk menemukan bahasa Indonesia-nya, alasannya "tidak ada bahasa Indonesianya". Dari situ gw udh bisa melihat, pola pikir & daya pikirnya, walaupun secara fisik terlihat kaum elit, akan tetapi seperti yg gw ceritakan di atas, sudah begitu bangga pula dan cenderung pongah, dan yang terakhir merek2x itu dasarnya juga ujung2xnya targetnya hanya untuk nantinya pulang kandang saja, untuk meneruskan kepongahannya tersebut di mata rakyatnya daripada memikirkan untuk terus membantu maju berjalan ke depan mengeksistensikan dan mensyiarkan keagungan & kearifan budaya bangsanya di mata Internasional. Jadi kebayang "scope" atau wawasan pola pikirnya cenderung kecil, dan parahnya mereka2x ini yg bercita2x utk setidaknya bisa menguasai media Informasi Indonesia, baik cetak maupun elektronika.
 KATA AYUSTA :Maas maf ,itu yang diatas bulan atau bintang,saya mau nyebrang nih 

KEMUDIAN ADA MOTUL…HERU…DST.