Seharian hujan …sudah pasti macet…dijakarta…dimana-mana
Untungnya tidak pergi keancol,bolos ngantor…
Lebih memilih dirumah…bermain dengan anak…berkesenian
Disisa - sisa hujan dan siang…malam dan dingin mengikuti
Diantara suara gemericik rintik suara air hujan
Terbayang pasar seni ancol
Sudah dari pertengahan bulan mei lalu ditugaskan di unit usaha ini
Sungguh suatu unit usaha yang “aneh”
Ikatan emosional yang terbangun diunit usaha ini begitu kuatnya
Terkadang sampai merugi
Jiwa yang ada selama ini adalah jiwa –jiwa yang mendua
Ada diantara raga bisnis dan raga seni
Seniman menjadi korbannya
Dia dituntut untuk terus melakukan atraksi
Dipikirnya semua seniman adalah pelukis yang siap disajikan disaat berkarya
Minimal 5 hari dalam seminggu
Sehingga pengunjung merasa senang
Ancol merasa terhibur
Ini bukanlah tontonan…karena seni adalah tuntunan juga
Dan bukan juga hiburan yang menyenangkan…
Bagi ancol, seniman menjadi tontonan sudah barang tentu menghibur…karena akan ada pengunjung,dan image yang bagus …tapi mari bertanya ,apakah menyenangkan bagi senimannya untuk ditonton
…karenanya …tinggalkan saja pemikiran seperti itu
Setuju saja denga pemikiran untuk merubah tempat ini menjadi zona kreatif…berkesenian saja…jangan melulu memperkejakan seniman lukis..
Wilayah zona kreatif ini tentunya lebih luas dari pada wilayah seni lukis saja…
Wilayah ini juga suaranya lebih ramai
Seramai suara hujan lebat ini….
No comments:
Post a Comment