Monday, 25 October 2010

suara hujan dan pasar seni


Seharian hujan …sudah pasti macet…dijakarta…dimana-mana

Untungnya tidak pergi keancol,bolos ngantor…

Lebih memilih dirumah…bermain dengan anak…berkesenian

Disisa - sisa hujan dan siang…malam dan dingin mengikuti

Diantara suara gemericik rintik suara air hujan

Terbayang pasar seni ancol

Sudah dari pertengahan bulan mei lalu ditugaskan di unit usaha ini

Sungguh suatu unit usaha yang “aneh”

Ikatan emosional yang terbangun diunit usaha  ini begitu kuatnya

Terkadang sampai merugi

Jiwa yang ada selama ini adalah jiwa –jiwa yang mendua

Ada diantara raga bisnis dan raga seni

Seniman menjadi korbannya

Dia dituntut untuk terus melakukan atraksi

Dipikirnya semua seniman adalah pelukis yang siap disajikan disaat berkarya

Minimal 5 hari dalam seminggu

Sehingga pengunjung merasa senang

Ancol merasa terhibur

Ini bukanlah tontonan…karena seni adalah tuntunan juga

Dan bukan juga hiburan yang menyenangkan…

Bagi ancol, seniman  menjadi  tontonan sudah barang tentu menghibur…karena akan ada pengunjung,dan image yang bagus …tapi mari bertanya ,apakah menyenangkan bagi senimannya untuk  ditonton

…karenanya …tinggalkan saja pemikiran seperti itu

Setuju saja denga pemikiran untuk merubah tempat ini menjadi zona kreatif…berkesenian saja…jangan melulu memperkejakan seniman lukis..

Wilayah zona  kreatif ini tentunya  lebih luas dari pada wilayah seni lukis saja…

Wilayah ini juga suaranya lebih ramai

Seramai suara hujan lebat ini….

No comments: